Tuesday, October 29, 2013

Soal Penjualan Album, NOAH Belum Kalahkan Peterpan

Sejak berganti nama dari Peterpan menjadi NOAH dan merilis album berjudul Seperti Seharusnya pada 16 September 2012, hingga 7 Desember 2012 band yang terdiri dari Ariel (vokal), Uki (gitar), Lukman (gitar), David (keyboard), dan Reza (drum) ini berhasil mencapai angka penjualan album CD satu juta copy lebih. Tapi, soal angka penjualan album, NOAH belum bisa mengalahkan Peterpan.

"Banyak hal yang kami syukuri di hari ini, ini adalah salah satu yang ingin kami wujudkan," ujar Ariel dalam jumpa pers di Club O1 fX Plaza, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (19/2/2013).

Menurut Ariel, keberhasilan tersebut penting untuk memacu NOAH terus berkarya. "Sejauh ini sangat puas, ada pijakan pertama di penjualan. Memang, pada awalnya kami enggak menaruh target, tapi di industri harus ada perhitungan target. Ya, harus ada yang dikejar lagi, mudah-mudahan bisa di atas ini, karena kami bukan mengejar materi, tapi ternyata banyak yang bisa menerima karya kami," jelas Ariel.

Namun, angka 1,3 juta copy yang mendatangkan penghargaan multiplatinum bagi mereka itu masih jauh dari angka penjualan album Peterpan yang berjudul Taman Surga (2004), 2,7 juta copy. Ariel dan teman-temannya melihat bahwa tingkat pembajakan dulu belum sedahsyat sekarang.

"Waktu hampir tiga juta copy lebih itu, bajakan belum terlalu banyak. Budaya menikmati musik itu (kini) sudah berubah, dengan (illegal) digital downloading," kata Ariel.

NOAH juga tidak memasalahkan album perdana mereka tersebut diljual dengan cara titip edar lewat jaringan rumah makan cepat saji terkenal dengan menu utama ayam goreng. Menurut mereka, cara itu efektif di tengah pembajakan.

"Menyikapinya dengan penuh kesadaran, bahwa telah banyak perubahan di industri musik ini. Termasuk, yang tadinya penjualan keras (album fisik), sekarang dalam bentuk digital. (Label) independen (indie) juga digerogoti pembajakan, banyak yang collapse. Kami sebagai pelaku industri musik harus menyadarinya dengan kesadaran penuh untuk bertahan di industri musik ini," katanya lagi.

"Kami enggak masalah harus dengan cara seperti ini, supaya orang bisa dapat yang legal. Dengan cara ini lebih mempermudah orang untuk mendapatkan materi musik yang kami tawarkan," lanjutnya.

Ariel dan kawan-kawannya percaya, keberhasilan NOAH saat ini bukan hasil jerih payah mereka berlima saja. "Kerja keras kami hanya beberapa persen. Yang pertama, bukannya sok religius, tapi saya percaya ada campur tangan Yang Maha Kuasa," ucap Ariel. "Kami hanya brand di depan, sementara di belakang kami ada yang bekerja keras untuk mencapai target ini. Jadi, kalau dibilang ini kerja keras kami, ya bukan juga, karena ini kerja keras semua pihak," tekannya.

No comments:

Post a Comment